Sunday, August 24, 2008

Hanko (Stempel Pengganti Tanda Tangan)


Tidak seperti di umumnya negara-negara barat, sebuah tanda tangan secara hukum tidak diakui legal di Jepang. Pencairan slip penarikan di bank, aplikasi-aplikasi di kantor-kantor pemerintah dan semua jenis dokumen resmi, distempel dengan hanko (yang juga disebut inkan ataupun cap, mengikuti nama orang yang bersangkutan.

Hanko terbuat dari kayu, gading, tulang, kristal, batu, ataupun bahan lain dan diukir dengan nama keluarga pemiliknya. Biasanya, warna tinta stempel yang ada pada bantalan stempel hanko adalah berwarna merah. Menggunakan dokumen yang distempel dengan benar adalah legal di Jepang, meskipun bukan yang bersangkutan yang menulis nama dari pemilik yang punya hanko.

Bagi mereka yang memiliki nama keluarga umum (seperti "Sato", "Suzuki", "Kobayashi") bisa membeli hanko yang sudah jadi di toko-toko buku, tapi ketika mereka perlu membeli properti atau melakukan transaksi yang melibatkan sejumlah besar uang, adalah menjadi keharusan untuk membuat hanko yang disebut jitsuin yang secara resmi didaftarkan ke kantor pemerintah. Dan juga, untuk menarik uang dari sebuah rekening bank, hanya bisa dengan memakai hanko yang dijadikan stempel pada buku bank saat rekening baru dibuat atau dibuka.

Untuk transaksi kecil-kecilan, orang biasanya menggunakan hanko yang tidak perlu didaftarkan, yang disebut mitome-in. Biasa digunakan untuk menyetempel tanda terima pengantaran surat kilat, surat terdaftar dan kiriman barang, dan untuk stempel dokumen di tempat kerja. Itulah sebabnya kehadiran hanko dalam kehidupan sehari-hari sangat terasa. Begitu seringnya hanko digunakan, hingga hidup rasanya hampir tidak mungkin tanpa memiliki satu hanko.

Mulai dari anak usia SD, sudah perlu memiliki satu hanko. Harga pembuatannya yang paling murah adalah sekitar 80 ribu hingga 150 ribu rupiah perbuah. Adapun mereka yang punya nama marga yang umum, bisa membeli hanko yang sudah jadi di toko-toko yang menjual semua item barangnya seharga 100 yen atau delapan ribu rupiah.

::Translation copyright : Closer to Japan.

No comments: